Bendera SMP Tarsisius 2 di Puncak Gunung Andong

Waktu menunjukkan pukul 02.30 dini hari. Setelah melalui kegelapan hutan sekitar Kopeng, kami sampai di daerah dusun Sawit, desa Ngerangan. Cukup terang benderang, karena banyak rumah penduduk yang terbuka karena siap menerima pengunjung para pendaki gunung yang bisa kapan saja tiba. Ya, kami juga akan mendaki gunung. Namanya gunung Andong.

Gunung Andong terletak di Jawa Tengah. Lokasi gunung tersebut terletak di antara 3 kota yang cukup dikenal, yaitu Semarang, Salatiga, dan Magelang. Letak gunung Andong secara administratif masuk Kabupaten Magelang. Gunung Andong disbanding gunung yang lain tidak terlalu tinggi. Tinggi gunung Andong 1726 mdpl (meter di atas permukaan laut). Dengan ketinggian tersebut gunung ini sangat cocok untuk para pendaki pemula, atau kepada mereka yang memiliki waktu singkat tapi ingin menyalurkan hobbinya untuk mendaki sembari menikmati alam pegunungan serta tantangan-tantangan pendakian.

Ada tiga jalur resmi pendakian, pendakian gunung Andong melalui jalur Sawit, pendakian Gunung Andong melalui jalur Pendem dan pendakian Gunung Andong melalui jalur Gogik. Dikatakan resmi karena ketiga jalur tadi jalur yang aman dan terdaftar resmi pada pengelola setempat. Masih ada jalur lain tapi tidak disarankan. Kami memilih pendakian Gunung Andong melalui jalur Sawit.

Kita lanjutkan cerita awal tadi.

Setelah memarkir kendaraan, pertama yang kami lakukan melapor dan mendaftar k epos penjagaan.

Setelah pemeriksaan indentitas kami serta kegiatan administrasi, kami mencari warung dulu sekedar mencari kehangatan di cuaca yang cukup dingin melalui minuman teh  panas dan sarapan snak yang tersedia.

Pukul 3.30 kami memulai perjalanan mendaki gunung tersebut. Kami berempat dengan berbekal senter menapaki jalan tanah dan batu serta menanjak di tengah kegelapan subuh. Perlu pengaturan nafas dan pengaturan Langkah yang konstan agar tantangan-tantangana selama pendakian bisa dilalui dengan lancer. Tidak lama kami mengalami kegelapan, karna berada diketinggian berarti akan menerima sinar matahari lebih dahulu.

Kami menikmati sekali baik itu kegelapan malam, cuaca yang dingin, suara binatang-binatang malam baik yang sayup-sayup maupun yang terdengar jelas, juga jalanan yang kadang agak licin maupun terjal serta menembus tanaman-tanaman liar yang ada di kiri kanan jalan.

Tidak lama kami berjalan kaki. Setelah mengikuti denah yang diberikan, tiga jam kemudian kami sampai di Puncak Makam, lalu kami teruskan di puncak Jiwa, kemudian ke Puncak Andong.

Kami eksplore ketiga puncak tersebut, dan kami nikmati pemandangan dari ketiga puncak tersebut. Setekah itu kami sempatkan mampir ke puncak Alap-alap. Dari ke 4 puncak tadi kami dapat melihat keindahan 7 gunung sekaligus. Ketujuh  gunung yang kami lihat tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Ungaran, dan Gunung Telomoyo. Berhubung cuaca cukup cerah kami bisa melihat golden sunrise yang indah dari puncak Andong.

Puncak Makam

Setelah puas, kami bongkar perbekalan, menikmati memasak di atas ketinggian dan kami selsaikan dengan sarapan dan minum hangat buatan kami sendiri. Setelah usai kami turun kembali ke parkiran untuk melanjutkan perjalanan lagi.

Scroll to Top