Mewartakan Kabar Baik di Tengah Krisis Iman dan Identitas

Judul di atas adalah tema BKSN tahun 2020 yang sedang kita jalankan di bulan September ini. Kita menyadari dan sepakat bahwa saat ini kita cemas bahkan takut dengan berita-berita panas terkait dampak wabah virus corona 19 yang semakin merajalela. Kita tidak mengenal dan melihat virus ini tetapi dampaknya sangat menakutkan kita. Kita menjadi takut dan khawatir karena dampaknya berkaitan langsung dengan  hidup dan mati. Mungkin anda ada yang langsung berkata “ hidup dan mati” kan di tangan Tuhan! Betul sekali. Tetapi perlu kita sadari bahwa Tuhan telah menganugerahkan kepada kita manusia akal dan budi agar kita bisa bertindak lebih bijaksana dan cerdas menghadapi segala masalah dan persoalan di dunia. Kebijaksanaan karena berakal budi inilah yang mengangkat kita manusia semakin bisa se gambar atau se citra dengan Allah sendiri.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak terlibat dalam mewartkan kabar baik injil itu yakni Keselamatan untuk semua orang!! Teristimewa di masa sulit covid 19 ini, kehadiran kita semua sebagai perpanjangan tangan Tuhan sangat dinantikan. Tuhan berkarya dan berbicara kepada kita anak-anaknya lewat berbagai cara dan tanda. Bisa lewat orang-orang di sekitar kita, lewat para pemimpin bangsa, lewat pengajaran para pemimpin agama ( Pastor, pendeta, kyai, dll) atau secara khusus di sekolah lewat bapak ibu guru. Melalui mereka kita diingatkan akan berbagai peristiwa dalam hidup ini agar kita lebih waspada dan bijaksana menghadapinya.

Pandemi covid 19 adalah salah satu contoh “masalah” yang harus kita hadapi bersama-sama. Melalui anjuran dan pencerahan para pemimpin negara,  kita sadar betapa perlunya menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan, olah raga agar stamina tetap terjaga. Demikian juga menghadapi virus corona 19, kita telah diajarkan cara menghadapi dan menangkalnya yakni dengan rajin cuci tangan, jaga jarak, memakai masker, hindari kerumunan atau pergi ketempat-tempat ramai seperti mal, pasar bahkan tempat ibadah. Bahkan bekerja dan sekolah harus dari rumah (work/learning form home). Semuanya langkah-langkah itu adalah anjuran dan warta suka cita agar kita terhindar dari penyakit. Agar kita tetap hidup bahagia dan mampu bercerita alias berbagi suka cita hidup itu kepada orang disekitar kita.

Warta suka cita memang harus kita bagikan. Seperti kegiatan kita selama bulan September  sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Melalui sekolah dan bapak ibu guru kita tandai dan awali kegiatan  dengan ibadat on line bersama serta kita akhiri juga dengan ibadat penutup bersama pada setiap Jumat akhir pekan. Kegiatan ini adalah satu ujud rasa syukur kita pada Tuhan Sang pemberi hidup. Melalui ibadat bersama kita mendengarkan firman Tuhan sebagai pedoman dan suluh dalam perjalanan dan aktivitas belajar kita  dari rumah.

Dengan membaca dan mendengarkan  sabda Tuhan kita selaku keluarga besar tetap diingatkan akan kebersamaan dan kekeluragaan kita selaku warga SMA Tarsisius II. Maka lewat doa bersama kita mohonkan pada Tuhan agar seluruh siswa-siswi bersama keluarga tetap sehat dan teguh serta semangat dalam menjalani aktivitas dari rumah (Work From Home/Learn From Home).  Dan yang paling penting adalah anak-anak di rumah dapat semakin semangat mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang positif. Semakin terbuka “belajar” mengerjakan tugas-tugas se hari-hari di rumah, membantu tugas orang tua. Semakin kreatif menata, merapikan kamar, ruangan dan rumah masing-masing. Tentunya masa bulan kitab suci ini sangat indah dan baik bagi kita dan keluarga membuat acara-kegiatan kerbersamaan. Selain makan bersama tetapi ada waktu bersama-sama khusus berdoa, membaca dan merenungkan  sabda Tuhan  dalam ALKITAB. Yang jelas belajar dari dirumah, anak-anak harus semakin nyata peran dan tanggung jawabnya dalam keluarga. Keberadaanku, kehadiranku ditengah keluarga semakin ber makna!!

Untuk itu, patut kita renungkan beberapa kutipan ini:

  • Bagi kaum beriman kristiani jalan menuju Kitab suci harus terbuka lebar-lebar (Dei Verbum 22).
  • Gereja “mendesak dengan sangat dan istimewa semua orang beriman, terutama para religius, supaya dengan seringkali membaca kitab-kitab ilahi memperoleh “pengertian yang mulia akan Yesus Kristus” (Flp 3:8).
  • “Sebab tidak mengenal Alkitab berarti tidak mengenal Kristus” (St Hieronimus) (DV 25).

Salam sehat dan tetap semangat dalam Kristus.

Apul Tumanggor

Scroll to Top